Welcome

Delete this widget from your Dashboard and add your own words. This is just an example!

Image Widget

Image Widget

DNS Server

Minggu, 03 Desember 2017

Langkah - Langkah Membuat DNS Server Menggunakan Linux Debian 9.2.1 pada VirtualBox.

Hasil gambar untuk tutorial

   Haii teman-teman, aku dapat tugas kampus untuk membuat sebuah server, tapi bukan server beneran sih, lebih mencoba untuk konfigurasi server tersebut. Nah, server yang mau aku konfigurasi ini adalah DNS (Domain Name System) server. Jujur sih ini pertama kalinya membuat server, walaupun tutorial untuk DNS tidak terlalu sulit, tapi banyak problem juga yang aku dapat selama membuat DNS, karena buatnya sendiri hanya dengan bantuan mbah Google.
    Sekian cerita singkatnya, pada postingan kali ini, aku akan membuat konfigurasi DNS pada Oracle VM VirtualBox dengan OS Linux Debian 9.2.1. Sebelum memulai konfigurasi, aku akan memberikan sedikit materi untuk lebih mengenal tentang DNS itu sendiri dan OS Linux Debian.

APA ITU DNS SERVER ?
Hasil gambar untuk dns server
    DNS sendiri merupakan sebuah standard dalam teknologi untuk mengatur penamaan publik dari sebuah situs website atau domain internet. Teknologi DNS memungkinkan kita untuk mengetikkan nama domain ke sebuah web browser dan komputer akan secara otomatis menemukan alamat IP dari domain tersebut di internet.
     DNS Server merupakan komputer atau server yang terdaftar dan terhubung ke DNS. DNS Server sendiri bertugas menjalankan software networking khusus yang memetakan alamat IP yang berisi database nama network dan internet hostname. Struktur hierarki dari database DNS mirip dengan struktur hierarki direktori di sistem operasi Linux. Seluruh database digambarkan sebagai sebuah struktur terbalik dari sebuah tree dimana pada puncaknya disebut dengan root node. Pada puncak root node dalam sebuah sistem DNS dinotasikan dengan “.” atau “/” pada sistem file Linux.
Kelebihan DNS :
1.    Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak lagi disusahkan untuk mengingat IP address sebuah komputer.
2.    Konsisten, IP address sebuah komputer boleh diubah, tetapi hostname tidak boleh diubah.
3.    Simple, DNS Server mudah untuk dikonfigurasikan.
Kekurangan DNS adalah user tidak dapat menggunakan banyak nama untuk mencari nama domain baik di internet maupun di intranet.

APA ITU LINUX DEBIAN ??
Hasil gambar untuk debian
    Linux merupakan sebuah nama yang diberikan kepada sistem operasi komputer bertipe Unix. Linux merupakan salah satu contoh hasil pengembangan perangkat lunak bebas dan sumber terbuka utama. Nama Linux berasal dari nama kernelnya yaitu kernel Linux, yang dibuat tahun 1991 oleh Linus Torvalds. Peralatan sistem dan pustaka umumnya berasal dari sistem operasi GNU, yang diumumkan tahun 1983 oleh Richard Stallman. Sistem operasi Linux yang dikenal dengan istilah distro Linux umumnya sudah termasuk perangkat-perangkat lunak pendukung seperti server web, bahasa pemrograman, basis data, tampilan desktop, dan paket aplikasi perkantoran.
    Sebuah sistem Linux umumnya menyediakan sebuah antarmuka baris perintah lewat sebuah shell, yang merupakan cara tradisional untuk berinteraksi dengan sebuah sistem Unix. Sebuah distro Linux yang dikhususkan untuk lingkungan peladen mungkin hanya memiliki CLI sebagai satu – satunya antarmuka.
     Salah satu distro Linux adalah Debian yang berbasis kernel Linux yang bebas untuk dipergunakan dengan menggunakan lisensi GNU. Debian adalah kernel independen yaitu sistem operasi Debian dikembangkan murni tanpa mendasarkan pada sistem operasi yang telah ada. Debian.
    Debian pertama kali dikenalkan oleh Ian Murdoch, seorang mahasiswa dari Universitas Purdue, Amerika Serikat pada tanggan 16 Agustus 1993. Debian didistribusikan dengan akses ke repositori dengan ribuan paket perangkat lunak yang siap untuk instalasi dan digunakan. Debian terkenal dengan sikap tegas pada filosofi dari Unix dan perangkat lunak bebas.debian yang menggunakan kernel Linux merupakan salah satu distro Linux yang populer dengan kestabilannya, dengan memperhitungkan distro berbasis Debian, seperti Ubuntu, Xubuntu, Knoppix, Mint, dan sebagainya, sehingga Debian merupakan distro Linux yang paling banyak digunakan di dunia.
    Debian memiliki 14 versi yang terhitung sampai saat ini. Versi pertama yaitu Debian 1.1 dengan nama lainnya Buzz, lalu pada saat ini Debian Versi 9.2.1 dengan nama lain Stretch. Perkembangan Debian pun masih terus berlanjut menyesuaikan dengan teknologi.

KONFIGURASI DNS SERVER
   Setelah sedikit pengetahuan tadi, langsung saja kita lakukan konfigurasi DNS Server. Software yang diperlukan adalah oracle virtualbox dan iso Linux Debian. Langkah pertama tentu saja buat virtualbox untuk debian, tapi disini saya tidak membahas dari awal, jadi saya akan langsung ke konfigurasi.
   Pertama, masuk ke root dengan perintah su atau sudo, lalu masukkan password root. Kita akan melakukan konfigurasi awal untuk memasukkan IP awal yang akan digunakan oleh Domain dengan perintah nano /etc/network/interfaces.


Ubah interfaces dengan memasukkan IP sesuai dengan local host pada jaringan virtualbox. Edit seperti pada gambar, lalu tekan CTRL-X untuk keluar dan tekan Y untuk menyimpan.


Lakukan restart dengan perintah /etc/init.d/networking restart. 


Test terlebih dahulu menggunakan CMD untuk mengetahui apakah IP tersebut dapat tersambung dengan perintah PING.


Kembali ke virtualbox, untuk membuat sebuah domain menggunakan virtualbox, harus memiliki bind9. Install bind9 pada virtualbox dengan perintah apt-get install bind9. Pada Debian 9.2.1 yang aku gunakan terdapat sedikit problem, mungkin terjadi di beberapa PC. Bind9 yang dimiliki Debian seperti corrupt atau terjadi error, jadi jika terjadi hal seperti itu sebaiknya cari dahulu cara untuk mengatasinya, karna jika install bind9 berhasil, outputnya akan seperti di gambar. 


Saat bind9 terinstall sempurna, masuk terlebih dahulu ke direktori bind dengan perintah cd /etc/bind. Selanjutnya melakukan konfigurasi untuk memberi nama domain dengan perintah nano /etc/bind/named.conf. Ubahlah seperti pada gambar.


Membuat file konfigurasi untuk file forward dari DNS tersebut dengan file default yang sudah ada.


Lalu konfigurasi lagi untuk memanggil domain dan IP dari file yang sudah dibuat sebelumnya dengan perintah nano /var/cache/bind/db.debian

Isi seperti pada gambar dibawah dan sesuaikan dengan IP yang diinput sebelumnya.

 Lalu copy lagi file, untuk mengubah dengan file baru yang sudah dikonfigurasi.

 Selanjutnya menambahkan dns dan nameserver dari server Debian tersebut pada file resolv.conf agar dapat diakses melalui komputer localhost.

 
 Lalu restart DNS dengan perintah /etc/init.d/bind9 restart.


Cek apakah koneksi berhasil menggunakan domain name, dengan perintah ping debian.edu. terdapat problem lagi pada konfigurasi tersebut. Seharusnya memunculkan nama server dan IP dengan perintah nslookup atau dig, tetapi pada Debian yang aku gunakan terjadi error, dengan menyatakan bahwa perintah nslookup tidak ditemukan, yang berarti perintah tersebut tidak dikenali oleh OS tersebut.  Mungkin kekurangan tersebut dapat dicari pada sumber lain.


Sekian tutorial mengenai konfigurasi DNS Server pada virtualbox menggunakan OS Linux Debian 9.2.1. Mohon maaf jika terjadi kegagalan saat teman sekalian mencobanya. Semoga teman sekalian dapat berhasil melakukan konfigurasi dan tidak menemukan problem yang sama seperti yang aku alami. Terimakasih perhatiannya. Tuhan MemberkatiJ.

Sumber :