A. Interaksi
Fisik dalam Teknologi Game
1. Efek
Fisik dalam Game
Hampir setiap orang mengenal
game atau permainan, game tradisional maupun modern menjadi minat setiap orang
terutama dengan perkembangan zaman yang membuat game itu pun sangat mudah didapatkan
dan dimainkan. Saat ini game yang menjadi topik hangat adalah game yang
dimainkan melalui aktivitas fisik contohnya adalah VR(virtual reality) ataupun
yang dimainkan menggunakan stick dengan cara menggerakkan sesuai dengan
tampilan pada layar.
Setiap kegiatan yang
dilakukan pasti memiliki dampak negatif maupun positif seperti halnya game,
game memang suatu hal yang sangat pas untuk melepas penat atau hanya sekedar
menghibur diri, tapi dampak lainnya sangat dirasakan jika seseorang sudah
terlalu sering bermain game bahkan memainkan game dalam jangka waktu yang lama.
Efek positif dan negatif yang dapat diperhatikan adalah sebagai berikut :
Efek Positif
1.
Game yang memiliki tingkat kesulitan
atau level yang berbeda. Hampir semua game memiliki level tersendiri dengan
banyak level yang berbeda. Bukan hanya level, tetapi juga peralatan dalam game
jika itu sebuah game seperti perang. Dengan adanya level tersebut membuat kita
menjadi berusaha untuk menyelesaikan level tersebut dan menyelesaikannya pun
butuh strategi atau kesempatan yang pas.
Karena dengan strategi yang bagus, maka permainan pun akan cepat selesai dan
menghasilkan poin yang memuaskan.
2.
Meningkatkan konsentrasi. Dalam
permainan dengan menggunakan strategi yang semakin tinggi level, semakin tinggi
juga kesulitan untuk menyelesaikannya. Dengan tingginya level tersebut membuat
user menjadi lebih focus atau konsentrasi dalam menyelesaikan misi pada level
tersebut, sehingga hal tersebut mampu meningkatkan konsentrasi seseorang.
3.
Meningkatkan koordinasi tangan dan mata.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan di Manchester University dan Central
Lanchashire University yang menyatakan bahwa orang yang bermain game 2 jam
per-hari selama seminggu akan meningkatkan koordinasi tangan dan mata untuk
kemampuan membaca terutama bagi anak-anak, sehingga meningkatkan minat membaca.
4.
Meningkatnya kemampuan bahasa inggris.
Fitur – fitur yang ada dari game atau alur yang dimainkan dalam game umumnya
dalam bentuk bahasa inggris dan user pun secara langsung harus mengerti maksud
dari alur tersebut, sehingga user akan terbiasa dan mengerti. Itulah terkadang
seorang gamer lebih banyak mengerti bahasa inggris, karena mereka dapatkan dari
game – game tersebut.
5.
Meningkatkan kemampuan mengetik.
Kemampuan mengetik akan terus meningkat jika selalu dilatih, dalam game pun
seseorang bisa menjadi lebih lancer dan cepat dalam mengetik.
Efek Negatif
1.
Kecanduan. Ini adalah hal yang sangat
dikhawatirkan untuk seseorang yang sangat menyukai game atau yang biasa disebut
sebagai gamer. Kecanduan yang membuat seseorang memainkan game dalam jangka
waktu yang lama tanpa henti. Alasan yang diberikan pun selalu sama, karna
sebuah kepuasan atau kesenangan tersendiri, dengan meluangkan waktu kosong dan kepenatan
yang dialami itulah yang membuat seorang gamer kembali memainkan game.
2.
Membatasi hubungan sosial. Dalam dunia
maya, mungkin seorang gamer mendapatkan teman yang banyak melalui fitur chat
yang diberikan, tapi dalam dunia nyata, seorang gamer lebih banyak kurang
bersosialisai karena waktu yang mereka miliki dengan sesame menjadi sedikit.
Tetapi memang tidak semua gamer seperti itu, ada kalanya gamer memiliki sebuah
komunitas di dunia nyata, sehingga mereka bisa berkomunikasi secara langsung,
walaupun yang dibahas mungkin seputar game.
3.
Mengganggu kesehatan. Game yang
menggunakan aktivitas fisik memang bagus bagi tubuh, tetapi terlalu seringnya
bermain game sangat kurang baik untuk kesehatan mata, karena mata yang langsung
berhadapan dengan layar komputer yang terlalu lama.
2. Collision
Detection
Algoritma untuk mendeteksi collision (tabrakan) sangat dibutuhkan untuk
program game. Flash mulai versi 5 ke atas menyediakan method yang bernama
hitTest untuk memeriksa apakah sebuah movie clip bertabrakan dengan movie yang
lain. Sebelum method hitTest ini tersedia, seorang programmer Flash harus
mendeteksi secara manual koordinat sebuah movie clip, apakah movie clip ini
bertabrakan dengan movie clip lain. Cara ini sangat merepotkan karena harus
mempertimbangkan pula ukuran movie clipnya.
B.
User Interface
Pada Game Komputer
Desain user interface dalam game berbeda dari desain UI lainnya karena
melibatkan unsur tambahan fiksi. Fiksi melibatkan avatar dari pengguna yang
sebenarnya, atau player. Pemain menjadi elemen tak terlihat, tapi kunci untuk
cerita, seperti halnya narator dalam novel atau film. Fiksi ini dapat langsung
dihubungkan ke UI, sebagian terkait, atau tidak sama sekali. Game historis
tidak memiliki hubungan nyata untuk narasi game, kemungkinan besar karena game
semasa dulu jarang memiliki unsur-unsur cerita yang kuat.
User interface yang berarti tampilan antar muka
untuk pengguna, dimana user dapat langsung berinteraksi dengan komputer dengan
mudah karena adanya interface tersebut. Sehingga user dengan mudah memahami dalam
mengoperasikan perangkat komputer.
Terdapat elemen dalam desain user interface,
diantaranya :
1. Diegetic
Elemen user
interface yang diegetik ada dalam dunia permainan (fiksi dan geometris)
sehingga pemain dan avatar dapat berinteraksi dengan mereka melalui visual,
audible atau haptic. Elemen UI diegetik yang dieksekusi dengan baik dapat
meningkatkan pengalaman narasi untuk pemain, memberikan pengalaman yang lebih
mendalam dan terintegrasi. Salah satu game yang mengimplementasikan elemen
diegetic adalah Assassin’s Creed. Assassin’s Creed berhasil menggunakan banyak
pola diegetic meskipun itu diatur dalam dunia sejarah karena pemain pemain
menggunakan sistem virtual reality di masa depan. Jadi cerita sebenarnya
futuristik daripada sejarah.
2.
Meta
Gambaran
yang bisa muncul dalam dunia game, namun tidak selalu divisualisasikan spasial
untuk pemain. Contoh yang paling jelas adalah efek ditampilkan di layar,
seperti percikan darah pada kamera untuk menunjukkan kerusakan.
3.
Spatial
Desain user
interface dalam game berbeda dari desain UI lainnya karena melibatkan unsur
tambahan fiksi. Fiksi melibatkan avatar dari pengguna yang sebenarnya, atau
player. Pemain menjadi elemen tak terlihat, tapi kunci untuk cerita, seperti
halnya narator dalam novel atau film. Fiksi ini dapat langsung dihubungkan ke
UI, sebagian terkait, atau tidak sama sekali. Game historis tidak memiliki
hubungan nyata untuk narasi game, kemungkinan besar karena game semasa dulu
jarang memiliki unsur-unsur cerita yang kuat.
4.
Non-Diagetic
Lalu ada
elemen diegetic non-tradisional, elemen-elemen ini memiliki kebebasan untuk
benar-benar dihapus dari fiksi permainan dan geometri dan dapat mengadopsi
pemakaian visual mereka sendiri, meskipun sering dipengaruhi oleh arah seni
permainan. Saya pikir ini unsur paling baik digunakan ketika bentuk diegetik,
meta dan spasial memberikan batasan yang melanggar seamlessness atau
konsistensi dari elemen UI. World of Warcraft sebagian besar menggunakan
non-diegetic UI, satu pengecualian adalah nama pemain yang spatial. Hal ini
memungkinkan pengguna untuk sepenuhnya menyesuaikan, mudah-mudahan memastikan
pengalaman yang familiar.
C.
Penampilan Grafik Scene Game
Komputer
a.
Visibility
Visibility merupakan
tampilan grafik scene game pada komputer. Visibility tersebut membuat game
terlihat menarik dan berkualitas, sehingga user akan menikmati game tersebut. Game
bertipe ini menggunakan 2 macam tipe pemodelan :
1.
Tiga
Dimensi object/model
Merupakan model/object 3D yang nantinya akan dijadikan sebagai karakter
utama, bangunan, object-object seperti senjata, musuh, permukaan tanah, pohon,
dan bukit. Object 3D seperti ini bisa dibuat dengan menggunakan program seperti
3DS Max, Maya, Hash, dan Blender.
2.
Dua
Dimensi graphic
Gambar 2D juga berperan dalam membuat game ini yaitu sebagai texture
untuk object, sebagai latar belakang seperti langit dan pemandangan, sebagai
meteran untuk nyawa dan gambar untuk speedometer pada game racing.
b. Level of Detail
Tingkat teknik detil meningkatkan efisiensi render dengan mengurangi
beban kerja pada tahap pipa grafis, transformasi biasanya simpul. Kualitas
visual berkurang dari model sering diperhatikan karena efek kecil pada objek
muncul ketika jauh atau bergerak cepat. Untuk konsep menggambar LOD sebagian besar waktu LOD
diterapkan untuk geometri rinci saja, konsep dasar bisa disamaratakan.
Baru-baru ini, teknik LOD termasuk manajemen juga shader untuk tetap mengontrol
kompleksitas pixel. Suatu bentuk tingkat manajemen detail telah diterapkan
untuk tekstur selama bertahun-tahun, di bawah nama mipmapping, juga
memberikan kualitas rendering yang lebih tinggi. Ini adalah hal yang lumrah
untuk mengatakan bahwa “sebuah objek telah LOD’d” ketika objek disederhanakan
oleh mendasari algoritma LOD-ing.
D. Game Berjaringan
Game online adalah sebuah permainan yang dimainkan dengan adanya suatu
jaringan baik LAN maupun internet. Dengan berkembangnya zaman, berkembang juga
untuk game online, perkembangan itu terjadi saat komputer hanya bisa dimainkan
hanya oleh dua orang secara berdekatan,, sekarang game pada komputer dapat
dimainkan dengan banyak orang melalui jaringan internet tersebut, sehingga
dapat berduel dengan gamer dengan jarak yang jauh. Dalam game berjaringan ini
kita pasti akan akrab dengan yang namanya PING. Ping ini berperan dalam masalah
real time atau ketepatan waktu pergerakan game dengan perangkat lain. Semakin
besar ping maka semakin buruk, dan semakin kecil ping maka akan semakin baik
dalam bermain Game Berjaringan ini. Jadi, bila ping besar maka pergerakan game
akan tidak sinkron dengan gerakan game lain. Disarankan bila bermain Game
Berjaringan kita disarankan untuk menggunakan jaringan via kabel, karena bila
kita gunakan jaringan via wireless maka akan banyak noise frekuensi yang dapat
merusak sinyal ping keselarasan pergerakan game. dengan demikian kita dapat
simpulkan bahwa untuk bermain Game yang Berjaringan unutk memakai internet atau
jaringan via kabel agar lebih stabil.
Sumber :
Setya Aji, Dimas. 2016. “Pengantar Teknologi Game”.
Tersedia : http://www.kamu-info.web.id/2016/03/pengantar-teknologi-game.html.
[Diakses 24 Maret 2017]
Yusuf, Abdurrahim. 2016. “#PetGame Interaksi
Fisik dalam Teknologi Game”. Tersedia : http://aim-ug.blogspot.co.id/2016/05/petgame-efek-fisik-dalam-game.html. [Diakses 23 Maret 2017]