Bentuk Game Studio dari
Komunitas
Perjalanan
game developer di Indonesia tentu belum semulus perjalan developer game di
negara lain. Masih ada sedikit gap dan pemikiran negatif mengenai game. Masih
banyak orang tua yang menganggap game hanya akan membuang waktu anak mereka.
Banyak juga yang masih belum paham bagaimana industri kreatif akan memberikan
profit yang lebih tinggi dibandingkan industri lain. Namun, pemikiran tersebut
semakin hari semakin terkikis dengan semakin teredukasinya masyarakat. Seminar
dan prestasi developer Indonesia mulai membuka sudut pandang baru masyarakat.
Sekarang, komunitas-komunitas gamers Indonesia aktif membuat kegiatan sosial
dan berperan aktif di masyarakat. Tidak jarang juga komunitas-komunitas inilah
yang menjadi cikal bakal terbentuknya game developer.
Untuk
pendidikan formal, Indonesia juga masih dalam tahap berkembang di bandingkan
negara lain yang sudah mempunyai program game lebih lama. Khususnya di Amerika
Serikat. Negara basis seluruh perkembangan IT ini juga memberikan perhatian
besar pada industri game. Di Lousina, pemerintah dan game developer bekerja sama
dengan perguruan tinggi (Lousiana
State University) untuk membuat Digital Media Center.
Game
semakin menarik dengan fakta profit yang industri ini bisa hasilkan.
Penghasilan yang diperoleh Indonesia setiap tahun dari industri game mencapai 1
trilliun rupiah. Itu mengapa jumlah studio game di Indonesia juga semakin
meningkat. Untuk membangun sebuah game developer studio, kita setidaknya
membutuhkan tiga komponen. Pertama adalah Game designer.
Game designer bertugas untuk menentukan ide cerita dan penulis naskah. Kedua
adalah Game artist. Game artist kebagian untuk membuat karakter serta
komponen-komponen lain yang dibutuhkan. Para game artist adalah mereka yang
ahli dalam animasi 2D atau 3D, Yang terakhir adalah game programming.
Programmer inilah yang nantinya bertugas untuk menggerakkan karakter
menggunakan algoritma dan juga bahasa pemrograman.
0 komentar:
Posting Komentar